Hari itu bukan sesi morning talk. Bukan waktunya untuk bercerita pagi hari..karena itu Selasa siang, waktunya untuk belajar matematika.
Tapi mereka semua meminta. Seketika. Ya, anak-anak f4c meminta ustdzh mel untuk bercerita hari itu. Sejak ustzh mel membawa buku cerita kesukaan ustdzh yang berjudul “Miraculous Journey of Edward Tulane”.
sempat urung dan nyaris menolak, tapi dua hal terbenak saat itu.
pertama, mungkin tak ada salahnya untuk mendinamisasi pembelajaran, karena buku ini memberi hikmah berarti juga bagi anak-anak.
kedua, karena ini adalah minggu terakhir pembelajaran. berarti, bisa jadi ini peluang 'terakhir' story telling pada anak-anak f4c...
jadi, cerita itu dimulai. dan kelas mulai sunyi, mendengarkan...
edward adalah boneka kelinci yang porselen. tinggal di jalan egypt, dimiliki sepenuhnya oleh seorang anak manis bernama Abby (Abilene)...
tapi edward bukan sekedar boneka kelinci biasa. karena ia bisa bicara, meski bahasanya tanpa gerak mulut yang bisa dipahami Aby atau seorangpun yang lain.
hmm, dalam hati usth mel berfikir, cerita tentang petualangan edward akan memakan waktu yang lama sekali...
maka usth mel pun langsung beralih ke cerita pendek,
ceritanya nenek Aby tentang kisah seorang puteri cantik.
edward tidak menyukainya, karna menurutnya tidak akan menarik sama sekali.
tapi apa boleh buat, edward tidak bisa mengelak, karena edward selalu menjadi teman Aby, kemana pun ia pergi di sepanjang waktu di rumah...
maka cerita tentang sang puteri pun dimulai..
sepanjang cerita tentang sang puteri yang 'unik' kisahnya itu, anak-anak sangat terkesima menyimaknya. hanya dua yang bisa menebak akhir cerita tentang si puteri, yaitu husna dan salma. karena mereka sudah membaca sendiri ceritanya..
sebagai penutup cerita, usth mel sampaikan, cerita tentang sang puteri adalah kunci cerita dari petualangan sang edward kemudian...
tentang makna kehidupan, makna ketegaran, makna kehilangan, makna sayang...
wah, usth mel jadi ingin sekali meneruskan waktu bersama anak-anak, bercerita dan berdiskusi tentang edward.
tapi usth mel lebih ingin anak anak f4c membaca sendiri ceritanya. setuju kan..
namun keindahan adalah momen itu. momen, sebagai saat saat berharga yang seakan sudah final.
mungkin memang itulah saat saat terakhir sesi story telling kepada Ananda f4c...
masih terbayang juga, saat dayzan sampai memohon-mohon diceritakan kembali kisah edward si kelinci.begitu juga fathan yang saking penasarannya sampai sampai membaca sambil makan. nak..nak..
itulah masa diantara sekian banyak masa masa indah bersama Ananda f4c.
ini akan menjadi bagian dari kenangan kita, ya anak anakku sayang....
pertama, mungkin tak ada salahnya untuk mendinamisasi pembelajaran, karena buku ini memberi hikmah berarti juga bagi anak-anak.
kedua, karena ini adalah minggu terakhir pembelajaran. berarti, bisa jadi ini peluang 'terakhir' story telling pada anak-anak f4c...
jadi, cerita itu dimulai. dan kelas mulai sunyi, mendengarkan...
edward adalah boneka kelinci yang porselen. tinggal di jalan egypt, dimiliki sepenuhnya oleh seorang anak manis bernama Abby (Abilene)...
tapi edward bukan sekedar boneka kelinci biasa. karena ia bisa bicara, meski bahasanya tanpa gerak mulut yang bisa dipahami Aby atau seorangpun yang lain.
hmm, dalam hati usth mel berfikir, cerita tentang petualangan edward akan memakan waktu yang lama sekali...
maka usth mel pun langsung beralih ke cerita pendek,
ceritanya nenek Aby tentang kisah seorang puteri cantik.
edward tidak menyukainya, karna menurutnya tidak akan menarik sama sekali.
tapi apa boleh buat, edward tidak bisa mengelak, karena edward selalu menjadi teman Aby, kemana pun ia pergi di sepanjang waktu di rumah...
maka cerita tentang sang puteri pun dimulai..
sepanjang cerita tentang sang puteri yang 'unik' kisahnya itu, anak-anak sangat terkesima menyimaknya. hanya dua yang bisa menebak akhir cerita tentang si puteri, yaitu husna dan salma. karena mereka sudah membaca sendiri ceritanya..
sebagai penutup cerita, usth mel sampaikan, cerita tentang sang puteri adalah kunci cerita dari petualangan sang edward kemudian...
tentang makna kehidupan, makna ketegaran, makna kehilangan, makna sayang...
wah, usth mel jadi ingin sekali meneruskan waktu bersama anak-anak, bercerita dan berdiskusi tentang edward.
tapi usth mel lebih ingin anak anak f4c membaca sendiri ceritanya. setuju kan..
namun keindahan adalah momen itu. momen, sebagai saat saat berharga yang seakan sudah final.
mungkin memang itulah saat saat terakhir sesi story telling kepada Ananda f4c...
masih terbayang juga, saat dayzan sampai memohon-mohon diceritakan kembali kisah edward si kelinci.begitu juga fathan yang saking penasarannya sampai sampai membaca sambil makan. nak..nak..
itulah masa diantara sekian banyak masa masa indah bersama Ananda f4c.
ini akan menjadi bagian dari kenangan kita, ya anak anakku sayang....