hmm..sampai usth mel masuk kelas, belum juga terfikir untuk bercerita tentang apa...
mengingat sudah hampir seminggu usth mel tidak bertemu anak-anak f4c karna agenda tugas mandiri di rumah, jadilah ustdzah membuka dengan diskusi tentang kegiatan selama 'libur' kemarin..sembali melepas rindu bertemu dengan wajah-wajah f4c yang menggemaskan.... ^_^
saat ustzh menanyakan tentang bagaimana ketekunan anak f4c menunaikan shalat wajib, murid-murid f4c menjawab ini itu, namun sangat melegakan karena Ananda sudah melaporkan ketekunan shalat wajib dengan baik...
Tiba-tiba Zidan dengan gaya antusias-nya yang seperti biasa- turut bercerita, bahwa saat kemarin saat Zidan sedang shalat maghrib berjamaah di masjid, Zidan keluar air mata...
Terpekur seketika ustzh.mel mendengarnya mendengarnya. Subhanallah...
maka seketika itu Zidan menginspirasi ustzh.mel untuk menuangkan tema morning talk di pagi cerah itu...
maka cerita pun mengalir, sedari hadits Nabi Muhammad saw yang ustzh mel sampaikan..
tentang dua tetes yang menjanjikan akan membawa ke syurga, yang salah satunya adalah menangis karena takut pada Allah SWT..diantaranya seperti yang terjadi pada Zidan kemarin, karena ketulusan, terharu mendengarkan Al Qur'an...mengingat kekuasaan Allah SWT..
ah, betapa murninya jiwa mereka, yang selanjutnya terjadi adalah pada beberapa hari kemudian, menjelang siang..
saat itu ustdzh mel baru beberapa menit memasuki kelas dan sedang cukup sibuk mengoreksi soal, sedang murid lain sedang sibuk mengerjakan tugas.
"Ustadzah, kemarin kan alifa mendengar murottal sebelum tidur,” ungkap Alifa yang memang sudah terbiasa mendengar bacaan murottal sebelum tidur.
Lalu ia melanjutkan, “trus waktu di surah An Naba Alifa menangis, ustadzah,..”
Dear Alifa....kalau saja ustadzah mampu, ingin sekali ustdzh tidak menahan tangis saat Alifa mengungkapkan hal itu. Alifa yang selama ini dikenal kalem, tidak banyak bicara, dan begitu tartil dalam membaca Al Quran (demikian ungkap guru qiroaty-nya), bahkan sudah khotmul Al Quran.. tapi Alifa menceritakan ke ustdzh dengan penuh ketulusan..
Maka dengan itu pula ustadzah tak mampu lagi berkata-kata akan kemurnian ungkapan anak-anak f4c...
Anak-anak... betapa bening jiwa mereka..kadang saja begitu lamban bagi ustzh.mel untuk mudah menerima suatu kebaikan..
terharunya.........., hiks,hiks
ReplyDelete